Mahasiswa Unisma Malang Ambil Bagian di International Conference on Indonesian Culture (ICONIC) 2022

P2KIB UNISMA – Perubahan budaya yang sangat cepat dalam kondisi adaptif dirasakan oleh berbagai negara di dunia setelah menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang menuntut masyarakat untuk terus berupaya mengontrol perubahan kolektif budaya dengan melakukan aksi nyata maupun intervensi dengan harapan membentuk gaya hidup yang berkelanjutan.

Selain itu, kesadaran individu masyarakat juga sangat diperlukan untuk berpartisipasi merangkai masa depan ekonomi dan budaya alternatif untuk membentuknya.

Budaya silaturahmi merupakan bentuk aksi nyata dari mengikat tali persaudaraan guna menjaga hubungan sesama individu.

Silaturahmi juga dapat menjadi jembatan untuk saling mengasihi yang kemudian dapat diimplementasikan melalui komunikasi, bertukar kabar, melakukan kunjungan yang kemudian akan menumbuhkan rasa memiliki, menghargai dan menghormati.

Rasa hormat yang dimiliki juga diperuntukkan bagi anggota keluarga dan kerabat dekat yang masih hidup maupun leluhur yang telah tiada melalui sebuah seremonial dengan berkumpul dan melakukan ritual doa (haul), melakukan ziarah kubur dan perawatan warisan budaya sebagai bentuk pengolaan sumber daya budaya untuk membentuk gaya hidup berkelanjutan.

Berfokus pada budaya silaturahmi, Ida Puspita Sari, sebagai pelaku budaya, yang juga merupakan tenaga kependidikan di Universitas Islam Malang (UNISMA), berhasil terpilih menjadi Presenter pada acara “International Conference on Indonesian Culture (ICONIC) 2022”.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tanggal 22-24 Agustus 2022 secara online-panelling. Mengambil tema besar “Kebudayaan untuk Kehidupan Berkelanjutan/Cultural of Sustainable Living” dengan sub-tema “Cultural Commoning untuk Mempromosikan Gaya Hidup Berkelanjutan/ Cultural Commoning to Promote Sustainable Lifestyle” sebagai persyaratan seleksi yang telah ditentukan sedemikian ketatnya oleh 11 orang Tim penilai.

Yaitu Prof. Djoko Saryono, Universitas Negeri Malang; Prof. Damayanti Buchori, Institut Pertanian Bogor; Komara Djaja Ph.D, Universitas Indonesia; Dr. Tjahjono Prasodjo, MA, Universitas Gadjah Mada; M. Zamzam Fauzanafi, MA, Universitas Gadjah Mada; Ruth Indiah Rahayu, Institut Kajian Krisis dan Strategi Pembangunan Alternatif; Gustaff H Iskandar, Common Room; Martin Suryajaya, Praktisi Kebudayaan; Lambertus Berto Tukan, Praktisi Kebudayaan; Dirdho Ardityo, Praktisi Kebudayaan; Gusti Anom Astika, Praktisi Kebudayaan.

Kegiatan ini menjadikan project-paper aksi keluarga besar Kiai Ismail Kembang Kuning, Pamekasan, Madura dan video-dokumenter Ida Puspita Sari yang dikerjakan bersama M. As’adulloh dari Rumah Sedekah NU dan PP. Mambaul Ulum Malang terpilih didasarkan atas pertimbangan ketepatan waktu pengiriman proposal, kesesuaian tema, kebaruan, relevansi dalam kehidupan, dan referensi yang relevan.

Rangkaian acara ICONIC dimulai dengan Opening Ceremony yang dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2022. Acara tersebut dibuka oleh Bapak Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dan Goenawan Mohamad selaku sejarawan sebagai Keynote Speech dalam acara ICONIC.

Presentasi materi oleh Ida Puspita Sari pada sesi panel yang ke-3 bertemakan “Cultural Commoning to Promote Sustainable Lifestyle” yang diawali dengan pemaparan topik pertama yaitu “Scientific mindset as Social capital to building a new world culture” oleh Director of Bosscha Obsevatory, Bandung Institute of Technology, Premana W. Premadi, kemudian topik kedua “Clarifying the position of Culture within the framework of the SDGs” oleh Lecturer at Parahyangan Catholic University, Bambang Sugiharto, dan yang terakhir adalah topik “Terracota Friendship to build suistanable relationships through art” oleh National Museum of Modern and Contemporary Art SeoulKorea dan dimoderatori oleh Dr. Tjahyono Prasodjo dari University of Gajah Mada.

 

Aksi mempertahankan budaya silaturahmi dengan merawat tradisi haul dan ziarah kubur diharapkan menjadi solusi yang bermanfaat dalam sistem sosio-budaya yang terus berkembang di masyarakat secara terorganisir dalam kelompok. Aksi tersebut kemudian dikolaborasikan bersama-sama dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan  sebagai bentuk toleransi dan refleksi diri dalam rangka mengarusutamakan gaya hidup berkelanjutan guna memperkokoh akar persatuan bangsa yang terbangun dari besarnya rasa ketergantungan dan upaya membangun hubungan yang baik antar anggota keluarga.

Pentingnya merawat silaturahmi terutama dalam menghadapi resiko terbesar dalam internal keluarga yakni menyebarnya anggota keluarga di berbagai daerah untuk mengemban amanah keluarga yang kemudian menjadi bagian dari berbagai lapisan masyarakat. Merawat budaya silaturahmi membantu untuk mempererat hubungan keluarga dan kekerabatan meski harus tinggal berjauhan. Silaturahmi yang tidak terawat akan menyebabkan jalinan silaturahmi menjadi rapuh, yang kemudian berdampak pada generasi berikutnya. Tidak mengenal keluarga, kehilangan momentum berkumpul hingga kehilangan sosok kerabat untuk saling menguatkan merupakan dampak dari silaturahmi yang tidak terawat. Situasi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan banyak tokoh sesepuh yang wafat yang kemudian menjadikan tradisi semakin redup. Selain itu, banyak kegiatan/tradisi yang harus ditunda, dibatalkan maupun dihilangkan akibat pandemi. Meski begitu, silaturahmi antar keluarga/kerabat masih dapat diakukan dengan memanfaatkan media teknologi informasi melalui penggunaan aplikasi Whatsapp berupa WAG (Whatsapp Group) keluarga yang diupayakan terus berkelanjutan untuk menjaga silaturahmi.

Hasil pemaparan materi berupa video presentasi seluruh peserta ditayangkan di Youtube Channel pada link url https://www.youtube.com/@iconicculture3296/videos dan materi project-paper yang sudah diterbitkan dalam bentuk e-prosiding dengan nomor ISSN 2747-1802 redaksi Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dengan judul “International Conference on Indonesian Culture, Culture for Sustainable Living”, cetakan pertama pada bulan November 2022.

Antusiasme partisipasi dalam even bergengsi dan penting tersebut sangat diapresiasi dan didukung penuh oleh seluruh pihak, mulai dari anggota keluarga, masyarakat, akademisi, dan juga instansi/lembaga terkait. Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si selaku Rektor UNISMA mengucapkan selamat dan doa dengan penuh keberkahan dan kebanggaan atas pencapaian prestasi yang diraih. Begitu pula Wakil Rektor bidang Kelembagaan, Publikasi, dan Teknologi Informasi UNISMA, Dr. Ir. Hj. Istirochah Pujiwati, M.P., serta dari K.H. Noor Shodiq Askandar, S.E., M.M., yang akrab disapa Gus Shodiq selaku Pengasuh PP. Mambaul Ulum Malang dan Inisiator Rumah Sedekah NU yang merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari NU Care LazizNU Jawa Timur, serta menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Ummat (KPEU) MUI Jawa Timur dan Wakil Rektor 2 UNISMA, serta seluruh civitas akademika di Pusat Pengembangan Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis (P2KIB) UNISMA, Dr. Hj. Jeni Susyanti S.E., M.M., B.K.P. dan Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si., M.Si. serta rekan-rekan civitas lainnya, memberikan semangat untuk terus berkarya dan senantiasa berkontribusi untuk lembaga, agama, umat, bangsa dan tanah air tercinta. (*)