Kuliah Biologi Berbasis Produk, UNISMA menuju Entrepreneur University

Tahun 2022 merupakan tahun dengan penuh persiapan untuk menghadapi era revolusi industri di masa mendatang. Tak heran banyak kampus-kampus yang bersaing untuk menjadi kampus unggulan dan salah satunya yakni Universitas Islam Malang (UNISMA) yang kini tengah bersiap menuju entrepreneur university. Target tersebut diiringi dengan persiapan-persiapan dari berbagai liniyang diharapkan tercapai pada tahun 2023-2027 seperti mulai aktif untuk mendukung program magang di perusahaan/instansi sesuai dengan mitra kampus, program matching fun, laboratorium entrepreneur university agro komplek, sampai laboratorium Artificial Intelligence (AI) untuk kelas branding dan professional.  

Mewujudkan entrepreneur university tentunya tidak dapat di wujudkan oleh beberapa individu namun harus ada kontribusi dari seluruh civitas akademika Universitas Islam Malang.  “Sekecil apapun karya mahasiswa dan dosen menjadi tangga mewujudkan UNISMA sebagai entrepreneur university” ungkap Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si selaku Rektor UNISMA. Sejurus dengan hal tersebut bahwa Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia menyatakan bahwa “Kuliah bukan tidak penting namun masih kurang” dalam Podcast Deddy Corbuzier. Oleh karena itu, perubahan-perubahan merdeka positif dalam dunia pendidikan harus dilakukan.

Mengingat hal tersebut Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Malang mengintroduksikan Kuliah berbasis produk, yang mana hal tersebut merupakan pengembangan dari silabus dan kurikulum yang ada. Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si., M.Si merupakan salah satu dosen yang melakukan pengembangan tersebut, dalam mata kuliah yang diampu yaitu “Struktur Perkembangan Tumbuhan II” yang diterapkan untuk menghasilkan produk dalam bentuk barang dan telah berhasil membuat minyak atsiri dengan metode sederhana tanpa alat destilasi. Hal tersebut didasari oleh pemahaman konsep oleh mahasiswa sehingga ilmu tersebut akan dapat dihilirisasikan sebagai produk nyata, seperti minyak atsiri yang memiliki harga Rp.1000/ml di pasaran. 

Minyak atsiri dapat ditemukan dalam sel kelenjar pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin sehingga akan terlihat ketika dibuat preparat histologi. Untuk produk yang akan menyusul adalah pembuatan auksin untuk memperpanjang batang, GA3 untuk mendorong pembungaan dan pembuahan,  Asam absisat untuk menghilangkan dormansi, Etilen untuk mendorong pemasakan buah dan elisitor untuk menginduksi resistensi tumbuhan. Produk-produk yang akan dibuat diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat luas.

Tidak hanya dalam mata kuliah tentang Struktur dan Perkembangan Tumbuhan II, mata kuliah Fisika Dasar juga dapat di terapkan menjadi produk dalam bentuk jasa. Mahasiswa telah diajarkan untuk menghitung kebutuhan air pada tanaman dengan metode transpirasi (proses penguapan pada tanaman). Hal tersebut sangat bermanfaat dalam dunia industri dimana akan dapat mengefisiensikan biaya perawatan tanaman. Untuk produk jasa lain yang akan menyusul adalah Kecepatan aliran arus air sungai dengan metode floating method (debit air sungai) dan pengukuran kedalaman air untuk luas penampang air di perairan sungai yang kekat hubungannya dengan arus berbentuk-bentuk (meander) atau arus turbulen. 

Bagi pengelola sumberdaya air, debit aliran merupakan suatu informasi penting. Debit yang mengalami over mengakibatkan banjir maka diperlukan suatu bangunan penampung air tambahan dalam pengendaliannya sedangkan debit air yang kecil maka membutuhkan perencanaan akan pemanfaatan air untuk berbagai keperluan, utamanya dalam pengentasan akan musim kemarau yang berkepanjangan, serta gambaran potensi sumberdaya dari sungai tersebut.  Dr. Sama’ Iradat Tito menyatakan akan mengusahakan membuat 2-5 produk di setiap mata kuliahnya bersama mahasiswa.

Benjamin Franklin pernah mengungkapkan bahwa “If you’re finish changing, you’re finished” (kalau kita berhenti berubah, kita akan selesai. Kita akan ditinggalkan). Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan. Jadi mari tetap berubah dan berubah lebih baik. Setidaknya lakukan untuk pendidikan atau lakukan untuk kampus atau lakukan untuk generasi bangsa atau lakukan minimal untuk diri sendiri.  Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpinya.