Unisma Press P2KIB Gelar Workshop Virtual Tingkat Nasional

Unisma Press P2KIB Universitas Islam Malang menggelar Workshop “Penulisan Buku Non fiksi dan Penyuntingan Naskah” bersertifikat.

Acara yang diselenggarakan secara virtual tingkat nasional yang pesertanya tersebar dari seluruh daerah di nusantara, diataranya Pontianak, Palembang, Makasar, Jakarta, Bandung, Semarang, Tegal, Madiun, Kediri, Surabaya, Malang, Madura, Bali, dsb.

Kepala P2KIB-BPU (Pusat Pengembangan Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis, merangkap Bidang Pengembangan Usaha) Unisma Malang, Hj. Jeni Susyanti, S. E., M. M., B. K. P., C. B. V. sebagai Keynote Speaker.

Dalam sambutannya ia mengajak seluruh elemen pendidikan yang hadir untuk terus bersemangat, fokus dan serius dalam segala hal terkait penulisan buku yang berkompeten. Ia sangat mengapresiasi Direktur Unisma Press P2KIB Universitas Islam Malang, Dr. Hayat, S. A. P., M. Si. yang selama ini selalu bekerja dengan penuh inovasi. 

Selain itu, ia juga mendukung kerjasama Unisma Press P2KIB dengan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan LSP-PEP (Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis dan Editor Profesional) melalui “Uji Kompetensi Penulis dan Editor” dalam skema : Penulisan Buku Non Fiksi, Penyuntingan Naskah, Penyuntingan Substansi dan Penyuntingan Akuisisi.

Rencananya kegiatan tersebut akan digelar pada Sabtu (12/06/2021) secara luring di Universitas Islam Malang.

Turut hadir pula sebagai narasumber utama pada workshop virtual ini Manajer Sertifikasi LSP-PEP, Epik Finilih yang menyampaikan materi “Menjadi Editor Buku”. Ia menjelaskan dengan sangat detail dan gamblang mengenai begitu pentingnya “menjaga gawang” dari para Penulis.

Menurutna hal tersebut lebih kompleks daripada sekedar memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam berbahasa. “Pada masa ini orang begitu dengan mudahnya menulis segala hal dalam segmen kehidupannya masing-masing ditunjang dengan peradaban reformasi saat ini sehingga semua orang bisa sangat bebas menyampaikan segala aspirasinya, dalam hal ini berupa tulisan atau karya tulis,” jelasna. 

Ia menambahkan, mengerucut pada dampak kefatalan yang begitu krusial dari profesi tersebut, mutlak sangat diperlukan profesi “Editor” yang peluangnya masih sangat besar karena minimnya tokoh dibalik layar ini belum populer bahkan tersertifikasi sehingga belum tercapai standarisasi profesional secara nasional.

Hal tersebut dapat dilihat pada daftar KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) bahwasanya Editor masih merupakan “pekerja seni”.

Sementara itu Direktur Unisma PRESS P2KIB, Dr. Hayat, S. A. P., M. Si. sebagai narasumber kedua dalam materinya “Tips dan Trik Menulis Buku” terkait dengan penulisan buku khususnya dalam skema nonfiksi, memberikan langkah-langkah strategis yang harus segera diambil untuk segera membangun diri agar terus termotivasi produktif menulis buku dimana pada tingkat Perguruan Tinggi mutlak dibutuhkan literasi berupa buku ajar, buku monograp, buku referensi, buku diktat dan modul.

Mengutip “Semua penulis akan mati. Hanya karyanya yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti.” kata Sayyidina Ali bin Abi Tholib ra., ia memotivasi seluruh peserta yang hadir untuk terus menulis dan menulis karena ilmu pengetahuan tidak pernah ada tanpa ada yang menuliskannya, yang nantinya akan turut membangun peradaban pula. (*)

*)Pewarta: Ida Puspita, P2KIB-BPU Universitas Islam Malang (UNISMA)