Sinergi Inkubator Bisnis Unisma dengan Orang Tua Tingkatkan Kesejahteraan Mahasiswa

Wirausahawan atau entrepreneur adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungannya. Di lain sisi, kata entrepreneur berasal dari Bahasa Perancis terdiri dari kata entre yang berarti antara dan prendre yang berarti mengambil, sehingga entrepreneur berarti orang yang berani mengambil risiko dan menciptakan sesuatu yang baru. Seseorang dikatakan kreatif apabila orang tersebut memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau mengadakan sesuatu yang belum ada dan dikatakan inovatif apabila mampu membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada.

Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan tinggi antara lain adalah membentuk insan kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan berjiwa wirausaha. Maka Inkubator Bisnis Universitas Islam Malang ikut andil dalam program yang menjembatani perintis usaha (mahasiswa) untuk memiliki nilai tambah, serta mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungannya yang selalu berubah. Situasi Covid-19 menguji seberapa besar niat dan tanggung jawab terhadap diri sendiri. Dari, oleh, dan, untuk diri sendiri. 

Salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi keputusan memilih karir sebagai pengusaha sebagai pilihan adalah seorang teladan (role model). Salah satu role model penting tersebut adalah pekerjaan dan cara pandang orang tua. Faktor pendidikan yang berperan dalam kewirausahaan tidak hanya pendidikan yang spesifik kewirausahaan tetapi juga peran pendidikan umum. Pendidikan umum juga berharga karena pendidikan umum memudahkan integrasi dan akumulasi pengetahuan baru, memberikan individu-individu tersebut peluang yang lebih besar. Orang tua dapat pula menjadi mental block positif maupun negative terhadap internalisasi kewirausahaan terhadap mahasiswa.
 

Persepsi sebagian orang tua mengenai wirausaha adalah menganggap bahwa pekerjaan wirausahawan dan non wirausahawan (instansi) merupakan sebuah pilihan. Apalagi setelah melihat dan mendengar pengalaman buruk teman-teman mereka yang gagal dalam berwirausaha menjadikan mereka menutup diri akan hal-hal yang berbau wirausaha. Upaya melindungi anak-anaknya, orang tua sengaja menyekolahkan anak-anaknya di jalur yang mereka anggap lebih banyak diperlukan dalam pemerintahan, menjadi pegawai negeri atau semacamnya. Namun pada realitanya juga tidak sedikit orang yang bekerja di Instansi juga berwirausaha sebagai contoh : Monica Chua, Presenter Berbisnis Fashion, brand fashion premium untuk anak-anak, Vior Bebe. Marshall Sautlan Sitanggang, Jurnalis Usaha Sablon Kaos, Wakaba, dan lain sebagainya.

Saya teringat kisah penemuan Isaac Newton tentang hukum gravitasi setelah mengamati jatuhnya sebutir apel. Namun yang tidak banyak diketahui orang adalah bahwa Edmund Halley—seorang atronom penemu Komet Halley—adalah satu-satunya orang yang paling bertanggung jawab membuat Newton terkenal. Halley menantang Newton untuk memikirkan ulang idenya yang orsinil secara menyeluruh. Halley mengoreksi kesalahan matematis Newton, menyiapkan angka-angka geometris untuk mendukung pekerjaannya. Halley tidak hanya mendorong Newton menulis karya besarnya, Mathematical Principles of Natural Philosophy, tetapi juga menyunting pekerjaan itu sampai mengadakan supervisi penerbitannya. Halley mendorong Newton mengikuti impiannya, dan hal itu menambahkan signifikansi yang tidak terukur pada kehidupan seorang Isaac Newton. Apa yang ingin saya katakan adalah: Isaac Newton yang memiliki impian besar adalah Anda (mahasiswa) dan Edmund Halley yang secara total mendukung impian-impian itu agar terwujud adalah Inkubator Bisnis. Dengan begitu, anda benar-benar dapat menambahkan signifikansi yang tidak terukur pada kehidupan anda.  

Dalam Inkubator Bisnis Unisma telah ditekankan bahwa esensi karakter entrepreneurial spirit yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : actuator (perealisasi) adalah orang yang bisa menjalankan apa yang diinginkan baik dari ide sendiri tapi juga orang lain; authenthic (Asli/tidak mudah ditiru) dengan ciri rasa percaya diri yang tinggi, tidak selalu setuju dengan orang lain dan pemikir besar;  passion yaitu tau apa yang dimau dan memiliki semangat tinggi untuk mengejar mimpinya, independent yaitu mampu secara mandiri mewujudkan mimpinya; opportunity creation adalah paham bahwa dalam mewujudkan mimpinya mereka harus memperhatikan peluang serta mampu melayani; creative and innovative adalah mampu mencari celah dan jalan keluar untuk masalah yang ada; calculated risk taker yaitu berani mengambil risiko dengan pertimbangan/perhitungan yang matang; persistence adalah tidak mudah menyerah jika mengalami rintangan; high ethical standard yaitu menjaga etika dan selalu jujur.

Karakter – karakter ini merupakan karakter orang sukses bukan hanya di wirausaha namun di semua bidang jadi tidak salah bahwa Bapak Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia  menetapkan dalam MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) dan adanya SKS yang diakui dengan mengikuti kegiatan tersebut maksimal 20 SKS. Jack Ma mengatakan pula bahwa di masa depan bukan kompetisi ilmu pengetahuan tapi persaingan kreatifitas, imaginasi, kepemahaman dan cara berpikir mandiri. IPK sesungguhnya urutan nomor 7 yang dilihat dari Instansi dalam merekrut pekerja, sedangkan nomor 1 dan 2 adalah karakter (soft skill) dan hard skill (ketrampilan).

Perkembangan indeks harga konsumen / inflasi terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada bulan Februari 2022 inflasi telah mencapai 2,18% yang pada tahun sebelumnya 0,56% (dikutip dari Berita Resmi Statistik BPS No. 09/02/Th. XXV, 2 Februari 2022) sehingga dengan demikian nilai uang semakin kecil. Diversifikasi kompetensi dan penghasilan adalah salah satu cara yang dapat ditempuh untuk melalui hal tersebut. Sudah seharusnya kita semua terpaksa sehingga memaksa diri oleh keadaan tersebut.

Konsep ilmu kuliah sebagai bekal untuk bekerja, seyogyanya juga dapat dipergunakan dalam aspek pekerjaan baik wirausaha atau non wirausaha. Produk saya pun (Nuganik dan NUPOC) memakai teknik dari Lazzaro Spallanzani yang diajarkan pada semester 1 kuliah Biologi Dasar pada materi Biogenesis dan abiogenesis sehingga tidak perlu memakai EM4, Dextro, Biosun dan semacamnya serta tidak perlu dicacah, dipres, dibalik dan diberi air secara berkala. Sungguh sayang jika dari 144 SKS yang ditempuh oleh mahasiswa, tidak ada satupun yang bisa dipergunakan untuk menjadi usaha baik dalam bentuk barang ataupun jasa.

 

Inkubator Bisnis Unisma Malang mengajak mahasiswa untuk mendapatkan potensi pekerjaan baik dari Instansi dan wirausaha. Keran rezeki diusahakan jangan hanya satu karena sesungguhnya hal tersebut sangat beresiko dan sebagai wujud antisipasi hal yang tidak diinginkan. Selain itu Inkubator Bisnis juga mengajak mahasiswa untuk tidak mudah untuk meminjam uang untuk usaha kecuali sudah sangat matang dan sumbernya jelas. Murphy’s Law mengatakan bahwa “Cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman, Anda harus terlebih dahulu membuktikan bahwa Anda tidak membutuhkannya”. Sehingga baik ada pinjaman ataupun tanpa ada pinjaman, usaha tetap berjalan sebagaimana mestinya dan memiliki potensi tetap membesar pada waktunya.

Hasil sinergi dari orang tua dan Inkubator Bisnis Unisma yang saat ini sedang berjalan beberapa diantaranya adalah Adam Ardiansyah dari Fakultas Agama Islam dengan produk Bakso Frozen, Maulana Sifa Afriza dari Fakultas Pertanian dengan produk Rempeyek Beluntas, Khafivatul Fikriyah dari Fakultas MIPA dengan produk Batik Lukis Tawangagung, Agus Sihabuddin dari Fakultas Peternakan dengan produk Probiotik Biorozaqtani (kolaborasi ponpes Maulana Ishaq).

Kesiapan berwirausaha individu tidak selalu terbentuk sejak lahir akan tetapi dapat ditumbuhkan melalui pendidikan dan pelatihan, program pendidikan yang bekerja pada aspek kewirausahaan sebagai bagian penting dalam pembekalan kompetensi mahasiswa. Kesiapan merupakan suatu keadaan yang mendorong seseorang secara keseluruhan untuk melakukan pekerjaan secara fisik, mental, pengetahuan maupun dengan ketrampilan. Dalam hal ini yang mempengaruhi kesiapan seseorang adalah kematangan, perkembangan keterampilan berpikir, dan adanya motif. Munculnya keinginan untuk menjadi wirausaha dipengaruhi juga oleh peran yang ada di lingkungan terdekat. Pembelajaran kewirausahaan sangat perlu untuk ditingkatkan tidak hanya untuk mahasiswa program studi bisnis, namun juga mahasiswa program studi bidang ilmu nonbisnis.

Tugas Inkubator Bisnis adalah memberikan bekal sebanyak-banyaknya. Masa depan milik mahasiswa sendiri. Setiap kemampuan adalah asset termasuk kemampuan berwirausaha. Memerdekakan belajar dan meluaskan ruang.

Masa depan memang tidak ada yang pasti tapi langkah terbaik untuk memprediksi masa depan adalah membuat dan membangunnya sendiri. ***

*)Penulis: Dr. Sama’ Iradat Tito, Dosen FMIPA Universitas Islam Malang, Kepala Bidang Inkubator Bisnis Universitas Islam Malang