PROFIL LEMBAGA INKUBATOR BISNIS P2KIB-BPU UNISMA

Pada Rencana Induk Pengembangan (RIP) UNISMA 2015 – 2035 telah ditetapkan visi UNISMA Malang “Menjadi Universitas unggul bertaraf internasional, berorientasi masa depan dalam ipteks dan budaya, untuk kemaslahatan umat yang berakhlaqul karimah, berlandaskan Islam Ahlusunnah waljama’ah”. Pada tahapan Entrepreneurial University ini misi tersebut dijabarkan sebagai berikut :

  1. Melejitkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat menuju Universitas unggul berbasis entrepreneur bertaraf internasional;
  2. Memperkuat jati diri Unisma sebagai lembaga kaderisasi calon pemimpin masa depan, berkarakter, berlandaskan ideologi Islam Aswaja dan kultur ke-NU-an yang mengakar kuat;
  3. Mengembangkan akuntabilitas manajemen UNISMA berbasis digital untuk pelayanan dan pencitraan publik (Good University Governance) serta tata kelola yang baik dan menyenangkan;
  4. Merawat dan mengembangkan jejaring pada skala nasional dan internasional untuk lompatan menuju perubahan mutu pendidikan yang berdaya saing dan bermartabat.

Berdasarkan visi dan misi tersebut, tujuan dan sasaran yang hendak dicapai UNISMA Malang adalah:

TUJUAN

  1. mengembangkan proses pembelajaran dan suasana akademik yang kondusif bagi penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat berbasis teknologi;
  2. mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya guna meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kemaslahatan umat;
  3. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, bertaqwa, dan mampu bersaing di era global, dan menjadi universitas yang bertata kelola baik (Good University Governance) berstandar internasional menuju world class university.

SASARAN

  1. Terciptanya sistem penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, serta sarana pendukung yang kondusif untuk pencapaian kualitas unggul;
  2. Tercapainya upaya pendirian program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan perkembangan global, berbasis TI, dan jejaring kerjasama;
  3. Tercapainya SDM (sivitas akademika dan alumni) yang berkualitas, bertaqwa, dan mampu bersaing di era global;
  4. Terselenggaranya sistem manajemen yang transparan, akuntabel, responsif, dan professional.

Kebijakan yang menaungi Rencana Strategis (Renstra) dalam satuan rentang waktu 2023/2024 sampai dengan 2026/2027 sesuai dengan milestones pengembangan UNISMA menuju World Class University sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) UNISMA Tahun 2015–2035 adalah sebagai berikut:

  1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
  2. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
  3. Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
  4. Buku Panduan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud.

Dasar penguatan kurikulum pada mata kuliah Kewirausahaan berdasarkan pada rencana strategis terkait penguatan bidang pendidikan dalam milestone UNISMA sebagai Entrepreneurial University adalah pada proses pembelajaran dalam mata kuliahkewirausahaan ini melatih mahasiswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, inovatif, action-oriented dan kemampuan leadership. Selain itu juga melatih mahasiswa dengan mengenalkan berbagai bentuk usaha, permodalan usaha, strategi bisnis, aspek legal dalam mengelola dan mengembangkan usaha. Pada mata kuliah kewirausahaan ini mahasiswa dilatih untuk bisa membuat business plan usaha dengan baik dan juga mengembangkan kerangka berpikir atau mindset sebagai entrepreneur. Kegiatan seminar, workshop, study-visit dan simulasi berwirausaha juga diberikan kepada mahasiswa yang akan menghasilkan luaran yang mengacu pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi khususnya IKU 2 yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus.

Beberapa tahapan penetapan kurikulumnya berdasarkan:

  1. Penetapan profil lulusan dan perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
    Penetapan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) ini didasarkan pada milestone UNISMA tahun 2023 yaitu Entrepreneurial University dimana perlu mengidentifikasi capaian pembelajaran yang diinginkan untuk lulusan program yang akan menjadi petunjuk merancang kurikulum yang sesuai dengan tujuan dalam mendidik mahasiswa menjadi calon wirausaha sesuai bidang keahlian masing-masing;
  2. Penetapan bahan kajian dan pembentukan mata kuliah
    Penetapan Bahan Kajian (Syllabus Development) adalah tahap awal dalam pembentukan mata kuliah. Dalam tahap ini, pengajar atau tim pengembang kurikulum Kewirausahaan mengidentifikasi topik atau materi yang akan diajarkan dalam mata kuliah tersebut;
  3. Penyusunan matriks organisasi mata kuliah dan peta kurikulum
    Penyusunan matriks organisasi mata kuliah dan peta kurikulum dengan konsep Outcome-Based Education (OBE) memfokuskan pada hasil pembelajaran yang
    diinginkan, kemudian mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan pencapaian tersebut. Penyusunan Matriks organisasi mata kuliah dilakukan dengan menetapkan outcome secara jelas yang data dicapai melalui kehadiran di kelas, penugasan, proyek atau kombinasi semuanya;
  4. Implementasi RPS Kewirausahaan
    Implementasi kuliah kewirausahaan di Universitas Islam Malang melibatkan berbagai metode pengajaran dan pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kewirausahaan pada mahasiswa;
  5. Asesmen dan Evaluasi
    Asesmen dan evaluasi mata kuliah kewirausahaan adalah proses penting dalam memastikan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai dan mahasiswa telah memahami konsep-konsep yang diajarkan dalam mata kuliah tersebut. Penyusunan Instrumen Asesmen harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Instrumen ini bisa berupa tugas, diskusi kelas, proyek, presentasi, ujian tertulis, penilaian portofolio atau penugasan lainnya. Dosen memastikan agar instrumen yang dipilih dapat mengukur pemahaman dan keterampilan yang relevan dengan kewirausahaan;
  6. Pameran dan Lomba Karya Wirausaha UNISMA
    Eksibisi/Festival Kewirausahaan Universitas Islam Malang merupakan kolaborasi antara P2KIB-BPU, LP2RP, dan Sentra HKI dan Inovasi UNISMA yang diselenggarakan setiap tahun sebagai ajang unjuk kinerja dan prestasi karya wirausaha serta inovasi kelas kewirausahaan pada semester berjalan. Kegiatan yang dilakukan berupa pameran dan lomba produk, lomba inovasi bisnis, lomba poster, lomba business plan, lomba presentasi usaha (pitching).

PELAYANAN PROGRAM INKUBASI

lembaga inkubator P2KIB-BPU UNISMA mendukung dan membina bisnis pada tahap awal siklus hidup mereka (perusahaan rintisan), ketika mereka memiliki modal minimal, tidak ada sumber daya, tidak memiliki koneksi, dan dipimpin oleh wirausahawan yang tidak berpengalaman.

Inkubator Bisnis dapat menawarkan Layanan Berwujud dan Tidak Berwujud kepada perusahaan startup baru.

Layanan Berwujud (Tangible service) , dapat berupa:

  1. Ruang umum bersama (co working space) untuk pertemuan dengan customer, klien, dan interaksi yang lebih informal dengan penyewa inkubator lainnya;
  2. Peralatan bersama seperti mesin fotokopi, telepon, faks, komputer, dan akses internet;
  3. Layanan bisnis bersama seperti komputasi, kesekretariatan, akuntansi, pemasaran, dan layanan hukum;
  4. Bantuan dengan kegiatan bisnis dasar seperti rencana pemasaran, promosi bersama, rencana bisnis, sistem keuangan, pembukuan, dll;
  5. Fleksibilitas yang lebih besar dalam pengaturan waktu dan jumlah sewa serta pembayaran lainnya; lebih peka terhadap kebutuhan bisnis;
  6. Pembelian bersama untuk persediaan bisnis dan komponen bisnis lainnya

Layanan tak berwujud (Tangible service) , dapat berupa:

  1. Bimbingan untuk pengusaha yang belum berpengalaman, Inkubator umumnya dijalankan oleh pengusaha berpengalaman atau akademisi yang memiliki pengetahuan di bidangnya;
  2. Bantuan dalam mendapatkan modal awal; Inkubator memiliki rekam jejak yang terbukti dengan perusahaan Modal Ventura dan reputasi yang harus dipertahankan;
  3. Kemampuan bagi pemilik bisnis untuk bertindak sebagai sistem pendukung; Inkubator memiliki banyak start-up dan para pengusaha dapat belajar dan mendapatkan pengalaman satu sama lain;
  4. Kegiatan Jaringan menyediakan hubungan dengan investor dan mitra strategis.

Lembaga inkubator P2KIB-BPU UNISMA dapat menawarkan layanan ini kepada perusahaan rintisan dengan biaya yang lebih murah atau disubsidi. Mereka sering juga menginvestasikan sejumlah kecil modal dalam bisnis yang mereka inkubasi pada saham dalam jumlah kecil. Bisnis kecil mengambil bagian dalam inkubator karena mereka tidak memiliki pengalaman dalam kewirausahaan dan memiliki modal yang terbatas. Inkubator yang Sukses seperti inkubator di India, diantaranya menggunakan:

  1. Y-Combinator: Menawarkan layanan yang lebih tidak berwujud dalam bentuk bimbingan dan saran serta akses ke modal. Mereka menawarkan hampir $150.000 kepada para pendatang untuk saham ekuitas sebesar 6-12%, tergantung pada perusahaannya. Mereka memiliki banyak alumni yang sukses dari programnya seperti, Airbnb dan DropBox, yang bernilai $4 miliar.
  2. TechStars: Menawarkan program bimbingan intensif selama 12 minggu untuk membimbing dan memberi saran kepada para peserta. Di akhir program, mereka juga mengadakan demo day untuk para peserta di depan banyak calon investor.
  3. 500 perusahaan rintisan: Memiliki jaringan yang sangat baik dengan 160 mentor internasional, dan juga menginvestasikan dana awal sebesar $50.000 kepada para peserta yang diterima.

Tujuan utama dari lembaga inkubator P2KIB-BPU UNISMA adalah untuk meningkatkan kolaborasi Universitas – Industri melalui Inkubator Universitas, mempromosikan aktivitas kewirausahaan, mendorong transfer teknologi, dan merangsang pembangunan ekonomi di komunitas lokal. Inkubator juga memiliki kontribusi nilai tambah lainnya seperti: Untuk mengurangi biaya awal dan biaya operasional tahap awal, serta risiko berbisnis dengan menyediakan lingkungan yang melindungi perusahaan rintisan. Mempromosikan kebijakan pengembangan teknologi regional. Inkubator digunakan sebagai alat kebijakan yang efektif untuk mengurangi pengangguran, dan penciptaan lapangan kerja dan usaha baru. Merangsang jaringan di antara perusahaan, perusahaan penyewa dan pengusaha dapat memperoleh manfaat dari efek kelompok sebaya.