Unisma, Satu-satunya Kampus NU yang Raih Predikat Unggul Jalur Reakreditasi BAN-PT

Universitas Islam Malang (Unisma) meraih akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi tersebut berdasarkan pada surat keputusan Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT nomor 1753/SK/BAN-PT/AK/PT/X/2022 yang berlaku sejak 25-Oktober-2022 hingga 25-Oktober-2027.

Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri, M.Si memandang raihan akreditasi institusi unggul ini sebagai karya nyata dari seluruh elemen di Unisma, yang dalam beberapa tahun terakhir ini melakukan berbagai lompatan.

“Suatu perjalanan sejarah yang panjang untuk akreditasi institusi unggul. Di usia 41 tahun, ini merupakan kabar baik untuk Unisma memantapkan visi misinya dalam menjadikan perguruan tinggi bertaraf internasional, yang maju dari segi iptek dan budaya. Itu didasari dengan dasar nilai etik, akhlak, dan ahlussunnah wal jamaah,” tuturnya saat jumpa media pada Rabu (26/10/2022).

Prestasi ini merupakan yang pertama bagi kampus di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). “Pecah telur untuk perguruan tinggi NU, baru pertama kali secara institusi mendapatkan predikat Unggul dengan skor 368. Artinya Unisma sangat kredibel sebagai perguruan tinggi papan atas,” jelas Rektor Unisma.

Prof Maskuri memaparkan sejumlah faktor yang menjadikan Unisma memperoleh akreditasi Unggul secara institusi. Dari sisi penelitian, pendidikan maupun pengajaran memiliki prestasi yang luar biasa. Misalnya dari pembelajaran, Unisma tidak lagi hanya transfer of knowledge karena sudah outcome based education atau pembelajaran yang berbasis pada outcome

“Pembelajaran dilakukan melalui Riset and Development yang melibatkan para dosen dan mahasiswa pada tingkat nasional maupun internasional,” paparnya.

Dari segi kemitraan sudah dilakukan dengan perguruan tinggi di luar negeri, dunia usaha, industri, termasuk antar kelembagaan perguruan tinggi. Selain itu yang menjadi indikator, prodi di Unisma sudah banyak yang mendapat akreditasi Unggul dan A.

Melalui (Instrumen Suplemen Konversi) ISK yang sudah dilakukan ada 16 program studi dikonversikan pada sistem akreditasi yang baru, dan hasilnya baik sekali. Indikator selanjutnya , prestasi mahasiswa bukan lagi pada taraf regional, tapi sudah nasional bahkan internasional.

“Strategi kita untuk meningkatkan prestasi mahasiswa adalah memberikan beasiswa tanpa memandang golongan ekonomi. Ketika mahasiswa punya prestasi dia berpeluang mendapat beasiswa di Unisma,” jelas Rektor.

Selanjutnya Unisma terus berupaya untuk tidak lepas dari tata pamong, artinya bersama-sama mengembangkan kampus Unisma. Satu sama lain saling mendukung, baik tatanan di unit lembaga, fakultas, universitas, maupun tingkat yayasan. Sinergitas menjadi kekuatan untuk membangun tata pamong dan tata kelola.

“Ada 34 Negara, kurang lebih 187 institusi dari perguruan tinggi, lembaga usaha, dan dunia industri internasional. Di dalam negeri 480 an, kerjasama terkait pengembangan program studi dengan dunia usaha, perguruan tinggi, maupun pemerintah,” imbuh Rektor.

Dari sisi Sumber Daya Manusia, Unisma telah mencukupi yaitu jumlah rasio dosen dan mahasiswa. Begitu juga dengan saran prasarana dilengkapi laboratorium, dan lingkungan yang nyaman.

Indikator terakhir yaitu luaran dan capaian, Unisma sedang menyiapkan pusat riset dan inovasi, yang menghasilkan produk dari tiap fakultas. “Tujuannya agar para dosen tidak hanya menghasilkan riset tetapi juga produk yang menjadi kebutuhan dari masyarakat,” tutup Prof Maskuri dalam keterangan.

Wakil Rektor bidang Kelembagaan, Publikasi, dan Teknologi Informasi, Dr. Ir. Hj. Istirochah Pujiwati, M.P. menambahkan 4 syarat utama perguruan tinggi mendapat predikat Unggul. “Pertama, butir tentang sistem penjaminan mutu, yaitu ketersediaan dokumen formal Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) . Kedua, SPMI harus efektif di dalam pelaksanaanya, yang dibuktikan dengan siklus BPEPP yang lengkap. Semua aktivitas akademik dan non akademik harus dijamin mutunya,” kata Dr. Istirochah menambahkan Rektor.

Syarat yang ketiga, yaitu rasio dari total jumla program studi. Dari 36 prodi di Unisma, rasio skor akreditasi program studi dibagi dengan total prodi minimal skor 3,25, Unisma sudah mencapai 3,51. Syarat yang keempat adalah penilaian akreditasi dari segi publikasi jurnal ilmiah. Skor minimal dalam tiga tahun terakhir dosen Unisma adalah 3,25.

“Semua syarat ini, sudah terpenuhi oleh Unisma. Ini merupakan prestasi spektakuler, karena kampus Unisma bisa mencapai akreditasi unggul, predikat yang paling baik dengan kriteria yang telah disebutkan,” katanya. Dia menambahkan bahwa Unisma merupakan satu-satu perguruan tinggi yang mendapat akreditasi Unggul melalui jalur reakreditasi buka ISK.

“ISK itu yang dulunya akreditasi A, diajukan menjadi akreditasi Unggul. Beberapa kampus di Malang mendapat akreditasi Unggul karena dikonversi dari akreditasi A. Perguruan tinggi di Indonesia yang terakreditasi unggul berjumlah 41. Di Jawa Timur hanya 4. Unisma satu-satunya yang memperoleh Unggul melalui reakreditasi bukan ISK. Data ini kami dapat dari BAN-PT,” tutupnya mengakhiri.